Jumat, 25 Mei 2012

Cinta Ku


Kehadiran mu tak pernah ku impikan
Tak pernah ku harapkan
Selalu saja mengangu
Selalu saja tergetar

Tak ingin ku pungkiri
Tak mau ikuti
Kehadiran mu bawa sejuta mimpi
Tapi...
Tak ku sadari,
Terlena sudah dalam pikat katamu
Perlahan tapi pasti, kini engkau terpatri dalam "Separuh Hati"

Sebak terasa hati, seolah aku tak mengerti siapa sebenarnya diri ini. Begitu banyak jalan yang telah ku lalui, tapi tak seberat kali ini. Berdiri di persimpangan jalan, takut rasa ingin memilih. Membiarkan diri bergenang air mata tanpa keputusan yang pasti. Sekian hari jiwa terpaku di sini, berkawan sedih dan sunyi. Sebait kisah ku, secuil harapan hidup ku. Tak kan kubiarkan hati ini merana dengan semua yang terjadi.

Kini ku tak lagi sendiri, telah aku temukan setitik cahaya dalam gelapnya hati.
"Prul..!' kata pertama kali terucap saat aku telp dia
Aku yakin mungkin hanya aku saja yang berani memangil dia dengan pangilan itu, sebenarnya bukan niat ku ciptakan pangilan itu. Tapi hanya karena namanya Syahrul lalu ku panggil Rul. Pelan tapi pasti lidah ini mulai lemas dengan panggilan Prul.

"Nama yang bagus" kata ku dalam hati
Kini nama itu benar-benar memenuhi ruang hati, mengalir memenuhi tiap celah. Tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Pertama lihat profilnya, rasa itu ada begitu dekat hati tapi logika ini berjalan, aku tak mengenalnya bahkan umurnya pun lebih muda beberapa tahun dari ku. Ku tepis rasa itu jauh-jauh, terkubur bersama bisik hati yang entah dari mana datangnya.
" Makasih ea " kata ku dalam tag fotonya
Tak ada rasa istimewa dari pertemanan itu, semua berjalan apa adanya. Bagi ku Face Book hanya pelampiasan, aku hanya butuh teman utuk melepas pikiran jenuh. Tak terbesit Untuk miliki sesuatu istimewa di dunia maya. Aku cukup tau diri dengan keadaan ku saat ini, apalagi untuk menyakiti perasaan orang lain. Itu yang selalu ku jaga dan cam kan baik-baik dalam gerak langkah ku.

Bercanda bagi ku biasa asal tetap dalam batasan,
" jo nakal nakal to dhek..!" kataku saat dia mulai merayu
Tapi entah kenapa dia tak ingin mengangap aku ini sebagai kakak nya. Masih saja dia mendekati. Dan selalu  saja dia datang dengan kata merayu. Bukan hati ini mulai terusik tapi aku sunguh-sunguh tak ingin menyakitinya. Ku katakan jujur apa adanya keadaan sebenarnya diri ini.


Tak dapat dipungkiri, kini rasa itu hadir mengusik kegalauan hati. Ada rasa percaya dan tidak, percaya dengan apa yang kini terasakan atau tidak percaya karena luka hati yang masih menganga. Kadang kala hati kecilpun masih terusik, adakah manusia ini yang mau menerima seseorang dan menyayangi setulus hati, seperti menyayangi diri nya sendiri !.


Masih terasa dan tak pernah hilang diri takut dilukai, entah sampai kapan rasa itu kan tetap ada, dan terus mengikis kepercayaan hati. Kau hadir dalam gelap, kan selalu ada dalam tiap do'a. "Tolong bukakan tabir yang menutupi cahaya hati !.
Hingga tak ada lagi rasa takut menatap indah cinta. Buat ku percaya dan tak kan rapuh dengan apa yang engkau beri.




Kegalauan hadir saat mulai menulis '
Rasa iba pun turut mewarenai,
meski hati penuh dengan..
Rasa bimbang
tapi...
Ku sereahkan pada Ilahi Robb
yang maha mengetahui apa yang terbaik
untuk hamba-hambanya"
Insyaallah.




Teruntuk yang  tersayang "Syaifudin Zuhri'





1 komentar: