Jumat, 25 Mei 2012

Abu-abu perjalanan tanpa Tujuan


"Asik sebentar lagi aku finis" pekik ku dalam hati
        Rasa bahagia jelas terasa dalam lubuk hati, pancaran mata pun terasa ringan. Hari pun berlalu tanpa terasa, tanggung jawab pekerjaan yang berat kini terasa ringan tanpa beban. Satu minggu lagi semua ini sudah selesai, sambil melamun pikiran pun terus berjalan kesana ke mari mengatur rencana untuk liburan panjang yang akan datang.,
ting tong'ting tong "Suaranya membuat ku terkejut, dan spontan langsung lari menghampiri pintu
'Clek pintu terbuka, hehehehe ternyata tuyul ku pulang bersama si mbok, dengan senyum yang siap seperti pak polisi aku pun menyapa " fan lei lah' (dah pulang toh), dengan lemas seperti ngak punya tenaga my tuyul pun nylonog 'hu kui a...( capek aa) hou dong o a (lapar a )

Seperti biasa pekerjaan pun rampung. Singkat cerita my Employer memang orang nya simpel meski agak cerewet. Si mbok orangnya pendiam, yang penting semua beres dan ngak pakek teriak ini itu. Tapi my Pak orang nya cerewet tapi pengecut, giliran kalau berdebat dengan ku aksi bisupun mulai tercipta, akupun tak mau kalah.
 'Kalau ngak nanya, takan ku sapa meski lewat seribu kali di depan ku " pikir ku dalam kejengkelan
Biar pun Si pak orangnya begitu tapi sebenarnya orang nya baik, kalau dengar aku sedikit batuk, langsung nyuruh Si mbok ngantar aku ke dokter. " Wah payah obat lagi.. obat lagi !" sambil ku tepuk tetuk jidat ku.

Waktu yang di tunggu pun telah tiba, semua barang-barang pun telah ku kemas rapi dalam koper, tak lupa seisi kamar pun telah kubersihkan. Bak seekor burung yang mau di lepas dari kurungan, semua serasa seperti mimpi aku finis tanpa halangan yang berarti. " Kamar penuh kenangan..' dengus ku dalam hati
Ku pandang lekat-lekat tiap inci sudut kamar,  seolah sedang ku bidik dalam memori ingatan. Perlahan ku seret koper keluar dekat pintu. Si mbok pun telah siap bersama my tuyul di ruang tamu.

"Dhai-dhai ngo cau lah..(mbok aku mau pergi) " Sambil berjalan ku mendekat
"O lei siu sam tia a, mou em kei tak ta pei ngo a..(iya, kamu hati-hati, jangan lupa kasih kabar ya) "kata Si mbok sambil berjabat tangan.
"Cai cece cau lah, dheng mami wa, ci em ci a ?..(..mbak pergi ya, harus nurut sama ibuk, ngerti ngak..?) kata ku sambil memandang wajah marmut my tuyul.

" Cece hoi pin a ?..(mbak mau kemana ?) katanya sambil meluk memelas
Belum sempat ku jawap Si mbok telah lebih dulu menjawap "...Cece you co ye a ! (mbak mau kerja) kata si mbok sambil merayu my tuyul, karena my tuyul merengek mau ikut.

" tai yat cece lai lito dam lei hou mou ah? (lain kali mbak ke sini menjenguk kamu ya..?)' kata ku sambil tersenyum melihat wajah marmut My tuyul
" hou, dodo wui cip lei hou mou ah! ( Iya, Dodo akan menjemput mu ya) !" kata my tuyul dengan keangunan  lucu nya.
Dengan tersenyum serenyah krupuk' aku pun segera berlalu sambil melambaikan tangan
" Dha dha..," kataku sambil berlalu

Inilah saat terakir aku melihat wajah marmut yang nakal selama dua tahun aku asuh, ada perasaan sedih, dan perasaan takut tidak melihatnya lagi. Campur aduk perasaan ku hari ini. Senang karena yang aku harapkan terwujud dan sedih dengan apa yang telah lama ku kerjakan dengan sabar harus aku tinggalkan sekarang.
Dalam hati yang tak menentu, terucap rasa syukur sebagai pelengkap kebahagiaan yang aku dapat. Begitu indah perjalanan hidup ini, dengan nikmat yang tak terukur.

Perjalanan dua tahun kini seperti sebuah cerita. Tak ingin tertutup apa lagi terlupakan. Kan menjadi pelajaran dan guru yang paling sejati dalam sejarah perjalanan hidup ini. Hari esok telah menanti, libur panjang pun telah menyambut. Tapi saat ini suasana hati sedang tak ingin terusik, kemelut yang terjadi membuat pikir ku terkuras. Aku butuhkan sesuatu yang dapat buat ku terus semangat. Seperti berputar-putar dalam satu tempat tak dapat ku temukan celah apapun. Semakin jauh aku berjalan, semakin gelap jalan yang ku temui.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar