Langitpun masih terang,
...seterang yang dulu
Anginpun menerpa semilir,
..sedingin yang lalu
Sesungguhnya dunia dan isinya selalu berzikir'
..Mengagungkan Asma-Mu
Bukan salah yang di ciptakan-Nya
tetapi salah manusia yang menodainya,
Karena...
Sesungguhnya Ilahi Roob sangat pencemburu dari yang paling cemburu"
".. Tercenug seorang bidadari di bawah payung cahaya senja. Senyum tulus yang slalu terukir jelas terlihat tulus sebening embun yang dingin. Wajah sederhana sang bidadari senja terlebih menunduk, takut mengingat dan membayangkan apa yang telah lalu di lalui, takut jiwa rapuhnya kembali terkoyak, takut ketulusanya kembali di uji dan ternoda. Semilir sang bayu membelai lembut seraut wajah dan melambai-lambaikan kerudung unggu dengan senyum penuh tanya, kegalauan dan pertanyaan pada ilahi Roob.."
Pandangan pun masih tetap lurus dengan senyum yang masih berkembang, senyum tulus iklas yang slalu ada dan kan slalu tersunging dalam bibirnya, senyum syukur dari dalam hatinya yang paling dalam. Ya Roob..karuniakanlah seorang sang bayu senja dari sisi-Mu, yang kan menunutun hamba menuju jalan-Mu
... bukan karena dunia dan kecakapan, melainkan hatinya yang slalu ada asma-Mu di sana, seorang hamba yang slalu rindu mendekat dengan-Mu...!"
Biarkan do'a ini hanya hamba dan Ya Roob yang tau, biarkan ini menjadi rahasia puisi yang tak kan pernah pudar dari sanjungan hati. Hingga lelah dan terbuai dalam lelap sepertiga malam..,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar